Ilmuwan telah menemukan bukti daratan yang
pernah terbentuk antara 2.000 sampai 85 juta tahun lalu. Daratan yang
disebut Mauritia ini mengalami fragmentasi (terbagi-bagi) dan menghilang
selama ratusan juta tahun lalu.
Dilansir BBC, Senin (25/2/2013), daratan di Bumi pernah berkumpul dalam
"super benua" yang bernama Rodinia. Ilmuwan meyakini daratan tersebut
telah terpecah sekira 750 juta tahun lalu. Ilmuwan percaya bahwa pecahan
daratan tersebut terkubur di bawah Samudera Hindia.
Hingga sekira
750 juta tahun lalu, daratan Bumi terkumpul ke dalam benua tunggal yang
luas bernama Rodinia. Ilmuwan mengatakan, benua ini telah terpisah
hingga ribuan kilometer.
Kini, peneliti percaya bahwa mereka
menemukan bukti sepotong benua, yang dikenal sebagai mikrokontinen. Tim
menyimpulkan hasil penelitiannya dalam jurnal Nature Geoscience setelah
mempelajari butir-butir pasir dari pantai Mauritius.
Ilmuwan
mengungkapkan bahwa butir pasir ini merupakan hasil dari letusan gunung
berapi yang terjadi sekira sembilan juta tahun lalu. Butiran pasir ini
mengandung mineral yang jauh lebih tua.
"Kami menemukan 'zirkon'
yang kami ekstrak dari pasir pantai. Ini adalah sesuatu yang biasanya
Anda temukan di kerak benua," jelas Trond Torsvik, peneliti dari
University of Oslo.
Material zirkon diyakini telah ada sejak 1.970
dan 600 juta tahun lalu. Tim menyimpulkan, zirkon merupakan sisa-sisa
tanah kuno yang telah diseret sampai ke permukaan pulau selama periode
letusan gunung berapi.
Torsvik menjelaskan, pecahan Mauritia bisa
ditemukan di sekitar 10 kilometer di bawah Mauritius serta di bawah
balutan Samudera Hindia. Proses ini berlangsung selama jutaan tahun
lalu, dari Precambrian Era ketika tanah mengalami tandus dan tanpa
kehidupan hingga usia ketika dinosaurus mulai hidup di Bumi.
Monday, February 25, 2013
0 Response to "Ditemukan Pecahan Benua Kuno 85 Juta Tahun"
Post a Comment