Harpoen, aplikasi berbasis lokasi besutan anak
bangsa, berhasil menyabet gelar juara dunia aplikasi mobile dalam
kategori pariwisata dan budaya, pada ajang World Summit Award (WSA)
Mobile 2012, yang digelar 3-5 Februari silam di Abu Dhabi.
Konsep Harpoen menarik: menjadikan suatu area menjadi media sosial.
'Grafiti digital'-nya memungkinkan pengguna untuk meninggalkan 'harp'
atau virtual tag yang dikaitkan dengan lokasi tertentu.
Dijelaskan,
Harpoen menawarkan cara untuk berkomunikasi dengan masa depan dan untuk
menghubungkan orang dengan sejarah, serta memberikan rekomendasi dan
opini tentang lingkungan sekitarnya.
Harpoen bersama tujuh aplikasi
mobile lainnya dari seluruh dunia menjadi delapan juara dunia di acara
dua tahunan yang didukung oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ini.
Ajang penghargaan ini digelar oleh Pusat Internasional Austria untuk
Media Baru dengan dukungan dari pemerintah Abu Dhabi.
Harpoen adalah aplikasi mobile pertama dari Indonesia yang mendapat gelar ini.
Juara lainnya adalah iButterfly dari Hong Kong di sektor mobile
commerce, RoadRoid dari Swedia yang menawarkan konsep "pemerintahan
ponsel", Proyek Noah dari Kanada soal pendidikan seluler, dan HandTalk
dari Brasil di bidang pemberdayaan mobile.
Anggota juri memilih
Harpoen sebagai juara berdasarkan keunikan konsep, pelaksanaan, potensi
untuk menjangkau khalayak global, dan penerapannya secara komersial.
Menariknya, anggota juri terdiri dari CEO, beberapa tokoh dan ahli
strategi ternama di industri ponsel global, termasuk Ralph Simon dari
Inggris, yang secara luas dianggap sebagai visioner ponsel dan "ayah"
dari nada dering.
Menemani Simon, ada Gary Schwartz dari Kanada,
seorang pengusaha berpengalaman dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di
dunia ponsel; Harri Koponen, COO dari Rovio, pembuat fenomena Angry
Birds; dan eksekutif dari SAP, Dolby, serta kepala riset global Mobile
Monday.
"Kami merasa sangat berterima kasih dapat penghargaan
tingkat global dari juri-juri yang begitu berbobot," kata salah seorang
pendiri Harpoen, Agatha Simanjuntak-Ellis, dalam keterangan tertulis
yang diterima VIVAnews. "Dan, tentunya kami sangat bangga dapat membawa
nama Indonesia ke kompetisi ini."
Harpoen mengalahkan platform
mobile panduan wisata dari Italia, pemesanan layanan taksi global dari
Estonia, sebuah aplikasi berbagi pengalaman spontan dari Uganda, dan
pemandu wisata mobile dari Austria yang mempunyai lebih dari 3,5 juta
download.
Dalam presentasinya, Harpoen memamerkan bagaimana aplikasi
ini telah digunakan secara global oleh puluhan ribu pengguna yang telah
berbagi 50 ribu pesan dan kenangan di seluruh dunia sejak soft launch
Harpoen 1.0 pada Maret 2012 lalu.
Kesuksesan Harpoen di WSA didukung
oleh Shinta Dhanuwardoyo, yang sudah menjadi country expert WSA sejak
tahun 2009. "Saya berharap kesuksesan Harpoen bisa menjadi contoh
aplikasi yang mengedukasi, bukan hanya sekadar social media," tutur
Shinta.
Jika menggunakan perangkat Apple, Anda bisa mengunduh
Harpoen melalui tautan berikut ini. Sementara bagi pengguna Android,
Anda baru bisa mencicipi Harpoen, Maret nanti.
Tuesday, February 19, 2013
0 Response to "Harpoen, Aplikasi Mobile Indonesia Jadi Juara Dunia"
Post a Comment