Ada pemandangan tidak biasa di Pantai
Klayar, Pacitan, Jatim. Di pantai ini, Anda akan melihat Patung Spinx
yang mirip dengan di Mesir. Bedanya, 'Patung Sphinx' di sini terbentuk
dari batu-batu karang dan alami. Penasaran?
Awalnya, kami
mengunjungi Gua Gong. Di tempat parkir, terbentang spanduk terpampang di
depan saya bergambarkan panorama sebuah pantai dan tertulis di situ
"Pantai Klayar 12 km". Aku hanya tertegun melihat gambar panorama pantai
di bentangan spanduk itu.
Kuayun langkah menghampiri petugas
yang ada di loket dan bertanya, "Pak kalau ke Pantai Klayar apakah saya
bisa dapatkan pemandangan persis seperti yang ada di spanduk?"
"Silahkan lihat dan temukan sendiri, Mbak," jawabnya.
Bergegas
saya dan teman-teman memacu roda kendaraan menuju Pantai Klayar itu.
Perjalanan yang sangat menyenangkan walau jalan yang dilalui tidak
begitu lebar. Kelokkan, tanjakkan, dan turunannya cukup memacu adrenalin
kami. Asyiknya, ada pemandangan alam yang menyejukkan mata di sepanjang
perjalanan.
Setelah membayar retribusi sebesar Rp 3.000, kami
memasuki lokasi pantai itu. Belum terlihat sesuatu yang menarik mata ini
sampai pada turunan jalan menuju ke bibir pantai. Jantungku serasa
berhenti berdetak, "Oh Tuhan! Mengapa baru saya tahu ada 'surga' di
sini," batinku. Segera saya berteriak, "Berhenti!" Aku melompat turun
dan segera kuarahkan kamera ke pantai yang elok itu.
Serasa di Hawaii
Klayar
terletak kurang lebih 45 km sebelah barat Pacitan dan dapat dicapai
dengan sepeda motor ataupun mobil. Perjalanan menuju ke sana adalah
sebuah tantangan tersendiri yang akan memacu adrenalin, karena jalan
yang sempit dan rusak. Di beberapa bagian, kelokkan tajam serta rute
naik-turun perbukitan.
Ada beberapa ruas dengan tanjakan dan
turunan yang cukup ekstrem. Namun demikian, keindahan pemandangan bukit
dan lembah hijau akan menemani sepanjang perjalanan.
Klayar
adalah pantai eksotik dengan hamparan pasir putih. Pantai ini masih
sangat sepi. Hamparan pasir putih membentang dengan ombak sejernih
kristal memecah di bibir pantai, diapit bukit karang di kanan dan
kirinya. Ada juga pohon kelapa atau nyiur di sepanjang bibir pantai.
Mirip pantai di Hawaii yang kulihat di iklan-iklan TV.
Kita bisa
naik ke bukit karang di sebelah kanan. Dari sana, kita menikmati
pemandangan Pantai Klayar yang indah dari sebuah gardu pandang.
Puas
menikmati Klayar dari atas, kami pun turun dan berjalan-jalan menyusuri
pasirnya yang putih. Berjalan ke arah timur, kami bertemu dengan sebuah
sungai kecil yang mengalir membelah pantai untuk kemudian menyatu
dengan air laut. Tidak jauh dari muara ini, ada sungai lain yang lebih
kecil mengalir tenang membentuk muara yang kedua. Dasarnya berpasir
hitam mengkilat dengan garis-garis pasir putih yang terbawa dari pantai.
Batu Sphinx dan Seruling Laut
Berjalan
kembali ke arah timur, kami menemukan sebuah laguna yang jelita. Diapit
2 gugusan batu karang, laguna ini terlihat indah dengan gulungan ombak
jernih yang menghantam dinding karang dan kemudian memecah lalu berputar
di hamparan pasir putih. Laguna kecil ini memang memesona dan membuat
betah berlama-lama duduk santai memandangnya.
Ombak berkali-kali
menghempas batu karang dengan kuatnya dan menimbulkan efek air terjun
di dindingnya dengan buih-buih putih yang cantik. Aku hanya terpukau
memandangnya dan tanpa bosan kubidikkan kamera ke arahnya.
Puas
menikmati pesona ombak di laguna, kuarahkan pandangan mataku ke atas.
Kembali jantungku seakan berhenti berdetak. Wow! Mengapa ada 'Sphinx'
pula di sini? Sebuah gugusan batu karang menjulang tinggi di sebelah
timur laguna. Salah satunya kalau diperhatikan, mirip dengan bentuk
Sphinx yang ada di Mesir.
Segera kuayun langkah menaiki gugusan
batu itu untuk menjelajahi area karang di belakangnya. Terlihat beberapa
lubang kecil berisi air yang nampaknya menjadi rumah bagi
kepiting-kepiting kecil. Sedang asyik menikmati batuan-batuan itu
tiba-tiba aku dikagetkan oleh sebuah air mancur menyembur ke atas di
belakangku.
Lagi-lagi sebuah fenomena alam luar biasa. Ada
sebuah celah di batu karang ini. Ketika ombak datang dengan cukup deras,
sebagian airnya masuk ke bawah batu dan menyembur ke atas seolah sebuah
air mancur raksasa yang bisa mencapai ketinggian hingga 10 meter. Air
mancur ini juga disertai dengan suara mirip siulan sehingga sering
disebut sebagai seruling laut.
Sambil menikmati semburan air dari
air mancur, kuarahkan pandangan di sebelah kanan. Nampak bukit karang
dengan terowongan alami di bawahnya.
Naiklah ke pinggang batu
karang 'Sphinx' yang cukup lebar dan duduk di sana. Tatapkan pandangan
ke depan sambil menikmati gulungan ombak laguna dengan efek air
terjunnya di sebelah kanan, air mancur alami di sebelah kiri, karang
bolong nun jauh di sana, dan bentangan laut sejauh mata memandang.
Sebuah penyesalan menyeruak di dada, "Mengapa baru sekarang kutahu, ada 'surga' di Pacitan."
Tuesday, February 5, 2013
0 Response to "Ada "Patung Sphinx" Di Pacitan"
Post a Comment